Sekilas nampak
terbesit sebuah kecemburuan ketika mengamati mereka yang merasakan benturan
hidup pada titik ektrim. Keos hidup pada kenyataannya sudah menjadi hukum
kehidupan yang masih dianggap hal yang harus dihindari, padahal cobaan itu
sendiri bak bola pingpong yang di lemparkan pada dinding, semakin keras
benturan maka semakin jauh lontaran bola itu. Maka berbahagialah kalian dengan
pelajaran mendalam dalam gua kenestapaan. Hukum itu akan tetap berlaku.
Nantikanlah hal hal besar akan menghampiri.
Aku berterima
kasih pada Tuhan yang telah mempertemukanku dengan perempuan indah dan baik.
Aku tidak sedikitpun menyangka akan mendapat pandangan-pandangan yang
sebelumnya tak terlihat ketika kudapati diriku terlalu jauh mencintai dengan
membawa beban ilusi dan kenanganmu hingga jauh, mendalam, menderita. Kisah
singkat mu begitu berkesan. Aku tak mampu mengungkapkan terima kasih padamu
yang telah menenggelamkan aku kedalam samudra kebencian hingga aku mampu
melihat indah dan sejuk kehidupan bawah laut. Aku sangat bersyukur pernah
memendam kenangan pahit dan terjebak pada jurang kegelapan yang kau gali untuk
membantuku menyadari betapa pentingnya ketenangan pada ruang sunyi. Sadarku
pada suatu malam mengetuk, memperlihatkan betapa bodohku untuk terlalu jauh memaknai
semua. Memaksakan api keruntuhan moral mengusik pada diam tersunyi. Satu
perempuan kawin dengan pemikiran dan rasa berlebihan melahirkan sejuta warna.
Perlahan rasaku
mulai tersenyum. Malaikat itu berbisik sebuah rahasia kecil. Lihatlah betapa
baiknya Tuhan-Tuhan kebaikan bermunculan. Pemberian indra, perasaan, dan nalar
memberi kemampuan kita melihat sesuatu secara utuh menyeluruh sebagai kebutuhan
hakiki manusia untuk bersandar pada kekuatan besar. Kesombongan struktur, umat,
dan teritorial lah yang membentuk palu besar mulai menghantam kemurnian. Terlalu
angkuh dihadapan raksasa kebenaran, padahal sebagian besar ia terlahir dari
empirik.
Cinta kebebasan
mulai menghiasi. Daun-daun mulai saling menyapa. Perjalanan ini adalah
pertarungan melawan diri sendiri. Gerbang cahaya akan muncul pada niat, spirit,
dan kecintaannya. Berperspektif satu arah adalah penjara sebenarnya. Judi hidup
harus tetap dimainkan dengan melawan hukum arus hingga menjadi kreatif di
pijakan anak tangga yang berujung pada tindakan penuh makna. Kita tak akan mampu
memecahkan kekeliruan refleks selain menjadi dinamika.
Lihatlah bintang
dan bulan malam hari, matahari pada senja, sejuk senyum sapa, kasih keluarga,
indah perempuan, teman penuh warna ,bapak budayawan pengayom, pengetahuan sang
jembatan, dan cinta Tuhan
Demi masa,
Trima kasih untuk semuanya
0 komentar:
Posting Komentar