Kemarin baru saja kita memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10
November 2014. Teringat kata-kata Bung Soekarno “JAS MERAH” yang
merupakan singkatan dari “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”.
Tanggal 10 November memang bukan tanpa alasan, Hari itu terjadi perang besar
antara tentara Indonesia beserta sukarelawan yang dipimpin oleh Bung Tomo
melawan 30.000 tentara sekutu bersenjata lengkap beserta tank, pesawat dan
kapal laut di Surabaya.
Tanggal
itu hanyalah symbol untuk kita bisa berhenti sejenak, mengingat apa yang telah
terjadi di masa lalu, menjadi sebuah refleksi, semangat, serta mempelajari
kesalahan untuk bertindak lebih baik.
Teringat
pula nama Ibu Kartini yang turut berperan besar sebagai sosok wanita di
Indonesia. lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia
anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Pada
surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat
itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya
berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang
sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan
menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya. Ia juga
banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika
bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang
ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya
meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana
tertutup. Surat-surat Kartini berisi harapannya untuk
memperoleh pertolongan dari luar.
Dari
kisah kartini ini, saya mengutip sebuah nama yang saya anggap sebagai salah
satu pahlawan Psikologi, ia adalah Margaret Floy Washburn. Sosok yang saya baru
kenal ketika membaca buku pengantar “Understanding psycholohy” oleh Feldman.
Kalo saya melihat fenomena saat ini khususnya dalam wilayah ilmu
Psikologi di Indonesia. Ilmu ini diminati oleh mayoritas perempuan entah
karena sebuah alasan yang saya sendiri tidak ketahui. Padahal Pada awal tahun
1900 wanita yang ingin mempelajari psikologi masih dipandang sebelah mata,
terbukti dari beberapa universitas dahulu tidak menerima mahasiswi untuk
jurusan psikologi. Namun pada akhirnya paradigma itu dipatahkan setelah
Margaret Floy Washburn di tahun 1939 sebagai wanita pertama yang berhasil
meraih gelar doctor di bidang psikologi. Dan karena itu wanita mulai dipandang
di dunia psikologi dan berkonstribusi banyak terbukti dari beberapa nobel
berhasil di terima oleh beberapa psikolog wanita.
Mari kita berkenalan lebih jauh dengan beliau.
Margaret Floy Washburn lahir pada 25 Juli 1871 di New York City. Dia adalah
anak satu-satunya. Meskipun dia tidak memulai sekolah sampai dia berusia tujuh
tahun, ia belajar membaca dan menulis sebelum itu. Dia menghadiri sekolah umum
ketika dia berumur sebelas tahun, dan kemudian Keluarganya pindah ke Sungai
Hudson di Kingston, di mana ia menerima pendidikan SMA-nya. Dia lulus dari
sekolah tinggi pada usia lima belas pada tahun 1886. Berikutnya ia masuk ke Vassar
College di mana dia berkonsentrasi dalam kimia dan bahasa Perancis. Namun,
ketika dia lulus pada tahun 1891 minatnya telah berubah menjadi filsafat dan
ilmu pengetahuan dan mengkrucut setelah mengenal ilmu baru yaitu psikologi
,dari situ ia bertekad untuk belajar dengan Cattell di laboratorium
psikologi Columbia University yang baru didirikan. Meskipun ia sepenuhnya
diterima dan didorong oleh Cattell bahkan, Cattell memperlakukannya sebagai
mahasiswa biasa, hal yang ia inginkan agar dirinya diperlakukan sama dengan
laki-laki, namun Columbia tidak akan mengakui seorang mahasiswa pascasarjana
wanita. Tetapi, setelah tiga bulan usaha ia mendapat dispensasi khusus
dari wali diizinkan untuk mendaftar di kelas Cattell sebagai
"pendengar."
Pada
akhir satu tahun Cattell menyarankan dia untuk mentransfer ke Sage Sekolah
Tinggi Filsafat di Cornell University, di mana ia mungkin menerima tidak hanya
gelar, tetapi juga beasiswa. Setahun kemudian, pada tahun 1894, ia memperoleh
gelar Ph.D. Menurut Washburn, Cornell University adalah tempat yang penuh
inspirasi untuk belajar karena banyak dosen yang begitu muda. Pada tahun
1894, ia dianugerahi gelar Ph.D. oleh Cornell University. Dia adalah wanita
pertama yang menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Setelah memperoleh
gelar doktor, dia pergi ke Universitas Wells menjadi Profesor Psikologi,
Filsafat, dan Etika. Dia tinggal di sana selama sekitar enam tahun. Pada tahun
keenam di Wells ia menjadi gelisah, dan merasa bahwa mungkin jika satu tahun
belajar di laboratorium Harvard akan membuat perubahan yang merangsang
untuknya. Saat diberi cuti di musim semi tahun 1900, telegram dari
Presiden Schurman membuatnya berubah fikiran saat Dia diminta untuk datang ke
Cornell dengan kesempatan untuk bekerja jadi psikolog dengan gaji sebesar
seribu lima ratus dolar serta diberi rumah. Oleh karena itu, ia kembali ke
Cornell selama dua tahun. Pada tahun 1902, ia menerima posisi di University of
Cincinnati sebagai asisten profesor. Dia adalah satu-satunya anggota fakultas wanita.
Dia
kembali ke Vassar College, pada tahun 1903, menandai titik penting dalam
kariernya. Pada tahun ini ia diakui sebagai salah satu orang paling penting
dalam ilmu pengetahuan. Dia juga ditunjuk sebagai editor bekerja sama dari
American Journal of Psychology. Dia memegang gelar itu sampai dia meninggal.
Pada tahun 1908. Dia tetap di Vassar selama sisa hidupnya. Dia pensiun sebagai
Profesor Emeritus Psikologi pada bulan Juni 1937. Selama tahun-tahun di Vassar
dia menjadi seorang profesor dikagumi. Ketika ia mencapai titik tertinggi
keberhasilannya sebagai seorang pendidik, ia menerima $16.000 dari
murid-muridnya setelah menyelesaikan dua puluh lima tahun layanan untuk Vassar.
mereka ingin Floy Washburn menghabiskan dana itu untuk dinikmati sendiri. Namun,
ia menghiraukan dan mendirikan dana beasiswa bagi mahasiswa psikologi.
Memang,
Washburn adalah seorang guru terkenal. Tapi dia juga terkenal karena
kontribusinya dalam teori pembangunan, pekerjaan eksperimental, perilaku hewan,
dan layanan profesional. Dia menerbitkan lebih dari 200 artikel dan ulasan
ilmiah. Selain itu, dia menerjemahkan Sistem Etika Wundt pada tahun 1897, dan
menulis dua buku: The Animal Mind pada tahun 1908, serta movement and
Mental Imagery pada tahun 1916. Antara tahun 1905 dan 1938, ia menerbitkan enam
puluh delapan studi dari Vassar Psikologis laboratorium dengan bantuan 117
siswa.
Dia
bekerja sebagai editor Psychological Bulletin dari 1909 sampai 1915. Dia juga
menjadi Editor Associate Journal of Animal Behavior tahun 1911 melalui 1917.
Menjadi Penasehat Editor dari Psychological Review pada tahun 1916 to1930. Dari
Pada tahun 1921, dia menjadi presiden dari American Psychological
Association. Pada tahun yang sama, ia dihormati dengan diberikannya
hadiah sebesar $ 500 oleh Edison phonograph , sebuah Perusahaan penelitian pada
efek musik. Penelitian ini tentang "Pengaruh Emosional Instrumental Music”
di Vassar.Margaret Floy Washburn meninggal dunia karena sakit yang
dimulai pada tanggal 17 Maret 1937. ia menderita pendarahan otak. Dia meninggal
pada tanggal 29 Oktober 1939 di rumahnya di Poughkeepsie, New York, pada usia
enam puluh sembilan.
Dari
kisa perjalanannya yang panjang dan luarbiasa, saya menanggap Margaret Floy
Washburn adalah seorang pahlawan. Ia turut menyumbang sumbangsi tidak hanya di
dunia psikologi namun juga mengenai masalah gender.
Sejarah
merupakan sebuah refleksi, renungan, dan semangat. Merupakan kumpulan
Kisah-kisah sedih, bahagia, perjuangan, menjadi sebuah drama indah. Sejarah
syarat akan energy bagi yang mengikutinya dilevel seolah ia ada dimasa itu.
Menjadi sebuah kebanggaan, luka, dan perubahan. Inilah sejarah dimana Pahlawan
ku menjadi aktor yang sempurna didalamnya.
SELAMAT
HARI PAHLAWAN, 10 NOVEMBER 2014