Selasa, 15 April 2014

Resensi KONSPIRASI BENCANA ALAM

15 April 2014 – 6 Maret 2014

WEATHER WARFARE

KONSPIRASI BENCANA ALAM

BANJIR, KEKERINGAN, TSUNAMI, BADAI, LETUSAN VULKANIK ADALAH “SENJATA MASA DEPAN” TANDA TANDA REKAYASA BENCANA ALAM TERKAIT MANIPULASI ALAM
 (by: JERRY E. SMITH, PT. PHOENIX PUBLISHING PROJECT)

Masalah pertahanan negara memang salah satu masalah sacral, mengingat kekuatan negara bersumber dari sini. Ancaman selalu datang baik itu akibat perselisihan suatu negara ataupun kepentingan ekonomi. Ancaman akan berubah dari masa kemasa dimana semakin modern nya manusia membuat semua berpihak kepada kebutuhan dan kepentingan masing-masing negara.

Tidak ada negara yang kuat berperang dalam waktu lama, karena selain menimbulkan kerusakan juga biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Apalagi PBB memang menganjurkan peperangan dalam waktu secepat mungkin. Namun setelah berdamai perang urat saraf akan tetap terjadi atas berbagai kepentingan. Maka dari itu setiap negara akan terus melakukan riset-riset, mengembangkan teknologi untuk memenangkan persaingan global.

Ungkapan mencengangkan datang dari menteri pertahanan amerika yang mengatakan “beberapa negara telah mencoba mengembangkan sesuatu senjata seperti beberapa ilmuan mencoba merancang beberapa jenis pathogen yang akan menyerang etnis tertentu sehingga mereka dapat menghilangkan kelompok ras tersebut. Sementara itu ilmuan lainnya mengembangkan rekayasa serangga yang dapat merusak tanaman tertentu. 
Lainnya teribat terror lingkungan dengan mengubah iklim, menciptakan gempa bumi, dan mengaktifkan 
gunung berapi dari jarak jauh melalui gelombang elektromagnetik. Jadi terdapat banyak pikiran cerdas diluar sana yang sedang bekerja menemukan cara dimana mereka dapat melampiaskan terror atas bangsa-bangsa lain. Ini nyata, dan itulah alasan mengapa kita harus mengintensifkan upaya kita ~ William S. Cohen, 1997
Atas banyak pencapaian ini senjata nuklir telah dikatakan tidak berfungsi dan usang.

Saat ini memang banyak cabang ilmu pengetahuan mainstream yang menutup mata dan telinga terhadap dunia diluar. Memertahankan teori-teori yang mungkin sudah ketinggalan jaman, atau ilmu dalam kotak. Apalagi di Indonesia pemikir diluar kotak masih sedikit dan belum diasah. Demikian pula pemahaman tentang perang cuaca. Pemahaman yang akan membawa kita keluar dari kotak kearifan konvensional, keluar dari bahasan yang begitu-begitu saja.

Mengapa banyak ramalan cuaca yang salah? Karena mereka hanya berpusat pada ilmu Meteorologi, dan ini dijelaskan bukanlah ilmu yang lengkap. Karena ilmu diluar kotak yang terikat masih sangat banyak baik itu geofisika, tentang hubungan cuaca dengan medan magnet bumi dan lautan, astrologi tentang hubungan cuaca dengan jarak, ukuran, gerakan, seluruh elemen di galaksi. Para peramal cuaca mempunyai sikap arogan yang membutakan mereka terhadap fakta-fakta penting. Menolak untuk melihat teori “aneh” yang dibesarkan dilingkaran tersebut. Semakin kesini semakin banyak monster besar yang akan keluar dari otak Pandora ilmu sains.

HAARP  (High-frequency Active Auroral Research Program) oleh Amerika adalah program riset aurora aktif frekuensi tinggi. Yang telah mengembangkan senjata cuaca dengan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengubah iklim, atau menciptakan bencana alam dari jarak jauh. Mempunyai antenna pemancar di wilayah tenggara Alaska. Sebuah pemancar frekuensi dengan daya 3,6juta watt atau sekitar 72.000 kali lebih kuat dari daya pancar stasiun radio tunggal di Amerika yang menghasilkan pancaran 50.000watt. menembakkan energy ke atmosfer tipis bagian ionosfir yang memanaskannya beribu-ribu derajat.

Berdasarkan manipulasi cuaca dengan teknik penggerak Jetstream, atau teknik lainnya.HAARP dengan mudah menciptakan kekeringan dan banjir dengan sengaja. Mampu melumpuhkan komunikasi radio, 
merusak alat elektronik bahkan diluar angkasa. Ketakutan kita sebagi rakyat biasa terutama saya adalah, apakah perang cuaca ini sudah berlangsung lama? Mungkin sudah berpuluh-puluh tahun? Dan pastinya kalau itu benar, berarti tidak semua dugaan bencana Indonesia adalah karena alam, tetapi tangan manusia turut berperan memberikan sedikit energy pemicu yang mengundang energy besar berupa bencna alam.
Kutipan Dr Macdonald mengatakan strategi politik tergoda untuk mengekspliotasi otak dan perilaku manusia. Pengembangan sebuah sistem yang akan merusak secara serius kinerja otak populasi dalam jumlah sangat besar pada daerah yang dipilih selama jangka waktu panjang. Dan telah dilakukan uji di beberapa titik dibelahan dunia yang menjadi sangat rahasia.

Kita biasanya melihat jejak kondensasi dari pesawat jet yang biasanya merupakan garis-garis tipis dibelakang pesawat, menyala seperti komet, dan menghilang dalam hitungan detik. Dan itu akan bertahan berjam-jam, langit biru cerah menjadi berwarna putih disore hari., menciptakan lapisan awan sirus buatan.
Manusia memang memiliki minat yang besar terhadap cuaca. Sepanjang sejarah manusia, cuaca sudah menjadi teman akrab baik itu kelangsungan hidup, atau malapetaka bencana yang diberikannya. Tidak heran jika sampai saat ini masih ada kelompok-kelompok masih melakukan ritual-ritual mendatangkan atau menghentikan hujan. Padahal 40 tahun terakhir kondisi cuaca tertentu termasuk kabut, awan rendah, dan curah hujan dapat diubah dan dikendalikan secara seksama.

Modifikasi cuaca bukan hanya tentang sistem badai raksasa. Pengendalian hujan mulai marak di tahun1890-an.  Pembuatan hujan dan pencegahan hujan es dianggap sebagai seni yang telah mapan di beberapa negara. Selain untuk mencegah kekeringan atau kerusakan tanaman, manipulasi hujan juga dipergunakan untuk acara-acara sakral di beberapa negara, misalnya Rusia memerintahkan agar langit dicerahkan pada hari parade May Day Moskow, juga Indonesia yang mencerahkan langit pada upacara 17 Agustus di istana negara. Manfaat umum juga telah dilakukan secara rutin dalam penyemai awan seperti menjernihkan kabut dibandara, meningkatkan lapisan salju di pegunungan, meningkatkan hujan pada musim panas, mengurangi kerusakan dikarenakan hujan es, serta memadamkan kebakaran hutan.

Mekanisme dasarnya adalah dengan menyuntikkan zat ke dalam awan yang membentuk inti es untuk membekukannya, menciptakan sesuatu yang berat untuk jatuh ke bumi sebagai hujan. Perak iodida adalah bahan yang paling terkenal dan sering digunakan. Namun masih banyak zat lainnya yang juga sering digunakan. Inti es beku memiliki efek menciptakan hujan, mengurangi hujan es, dan mencegah hujan secara berlebihan.

Perusahaan Rusia yang disebut “Elite Intelligent Technologies” menjual peralatan kendali cuaca dengan iklan berslogan “pemesanan cuaca”. Mereka mampu mengatur pola cuaca untuk wilayah seluas 200mil persegi dengan harga 200dollar perhari. Teknologi yang lebih efisien dari penyamaian awan biasa. Dengan membentuk ion bermuatan didaratan dan mengarahkan mereka kelangit yang mendorong gumpalan pada partikel debu di udara dan Kristal es yang disentuh oleh ion bermuatan. Sesuatu yang baru dilakukan. Luarbiasa, dan ini terjadi di tahun 1992.

Percobaan AS untuk membuat ionosfer dengan menempatkan 3,5milliar jarum tembaga, yang masing-masing memiliki panjang 2 sampai 4cm ke orbit pada ketinggian 3.000km. jarum-jarum tersebut diharapkan menjadi ionosfer buatan dengan ketebalan 6km dan luas 25mil. Namun akibat dari uji coba ini adalah terjadinya gempa Alaska 8,5 skala richter dan Chile kehilangan bagaian pantainya dalam porsi besar. Karena kumpulan tembaga tersebut mengganggu medan magnet planet.



SEMOGA INDONESAI JUGA BISA MENGIRIM AGEN TERBAIKNYA DENGAN MISI TERTENTU. TIDAK HANYA JADI SASARAN TERUS  hahaha J AKU BANGGA MENJADI BAGIAN DARI INDONESIA RAYA


  

OLEH : ACHMAD FAUZI HASYIM

 
biz.