Sabtu, 22 November 2014

SEBUAH REFLEKSI KEPAHLAWANAN


Kemarin baru saja kita memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2014. Teringat kata-kata Bung Soekarno “JAS MERAH”  yang merupakan singkatan dari “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”.  Tanggal 10 November memang bukan tanpa alasan, Hari itu terjadi perang besar antara tentara Indonesia beserta sukarelawan yang dipimpin oleh Bung Tomo melawan 30.000 tentara sekutu bersenjata lengkap beserta tank, pesawat dan kapal laut di Surabaya.
Tanggal itu hanyalah symbol untuk kita bisa berhenti sejenak, mengingat apa yang telah terjadi di masa lalu, menjadi sebuah refleksi, semangat, serta mempelajari kesalahan untuk bertindak lebih baik.  

Teringat pula nama Ibu Kartini yang turut berperan besar sebagai sosok wanita di Indonesia. lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya. Ia juga banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Surat-surat Kartini  berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar.

Dari kisah kartini ini, saya mengutip sebuah nama yang saya anggap sebagai salah satu pahlawan Psikologi, ia adalah Margaret Floy Washburn. Sosok yang saya baru kenal ketika membaca buku pengantar “Understanding psycholohy” oleh Feldman. Kalo saya melihat fenomena saat ini khususnya  dalam wilayah ilmu Psikologi di Indonesia. Ilmu ini diminati oleh mayoritas perempuan  entah karena sebuah alasan yang saya sendiri tidak ketahui. Padahal Pada awal tahun 1900 wanita yang ingin mempelajari psikologi masih dipandang sebelah mata, terbukti dari beberapa universitas dahulu tidak menerima mahasiswi untuk jurusan psikologi.  Namun pada akhirnya paradigma itu dipatahkan setelah Margaret Floy Washburn di tahun 1939 sebagai  wanita pertama yang berhasil meraih gelar doctor di bidang psikologi. Dan karena itu wanita mulai dipandang di dunia psikologi dan berkonstribusi banyak terbukti dari beberapa nobel berhasil di terima oleh beberapa psikolog wanita.

 
Mari kita berkenalan lebih jauh dengan beliau. Margaret Floy Washburn lahir pada 25 Juli 1871 di New York City. Dia adalah anak satu-satunya. Meskipun dia tidak memulai sekolah sampai dia berusia tujuh tahun, ia belajar membaca dan menulis sebelum itu. Dia menghadiri sekolah umum ketika dia berumur sebelas tahun, dan kemudian Keluarganya pindah ke Sungai Hudson di Kingston, di mana ia menerima pendidikan SMA-nya. Dia lulus dari sekolah tinggi pada usia lima belas pada tahun 1886. Berikutnya ia masuk ke Vassar College di mana dia berkonsentrasi dalam kimia dan bahasa Perancis. Namun, ketika dia lulus pada tahun 1891 minatnya telah berubah menjadi filsafat dan ilmu pengetahuan dan mengkrucut setelah mengenal ilmu baru yaitu psikologi ,dari situ  ia bertekad untuk belajar dengan Cattell di laboratorium psikologi Columbia University yang baru didirikan. Meskipun ia sepenuhnya diterima dan didorong oleh Cattell bahkan, Cattell memperlakukannya sebagai mahasiswa biasa, hal yang ia inginkan agar dirinya diperlakukan sama dengan laki-laki, namun Columbia tidak akan mengakui seorang mahasiswa pascasarjana wanita. Tetapi, setelah tiga bulan usaha ia mendapat dispensasi khusus dari wali diizinkan untuk mendaftar di kelas Cattell sebagai "pendengar."

Pada akhir satu tahun Cattell menyarankan dia untuk mentransfer ke Sage Sekolah Tinggi Filsafat di Cornell University, di mana ia mungkin menerima tidak hanya gelar, tetapi juga beasiswa. Setahun kemudian, pada tahun 1894, ia memperoleh gelar Ph.D. Menurut Washburn, Cornell University adalah tempat yang penuh inspirasi untuk belajar  karena banyak dosen yang begitu muda. Pada tahun 1894, ia dianugerahi gelar Ph.D. oleh Cornell University. Dia adalah wanita pertama yang menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Setelah memperoleh gelar doktor, dia pergi ke Universitas Wells menjadi  Profesor Psikologi, Filsafat, dan Etika. Dia tinggal di sana selama sekitar enam tahun. Pada tahun keenam di Wells ia menjadi gelisah, dan merasa bahwa mungkin jika satu tahun belajar  di laboratorium Harvard akan membuat perubahan yang merangsang untuknya. Saat diberi cuti di musim semi  tahun 1900, telegram dari Presiden Schurman membuatnya berubah fikiran saat Dia diminta untuk datang ke Cornell dengan kesempatan untuk bekerja jadi psikolog dengan gaji sebesar seribu lima ratus dolar serta diberi rumah. Oleh karena itu, ia kembali ke Cornell selama dua tahun. Pada tahun 1902, ia menerima posisi di University of Cincinnati sebagai asisten profesor. Dia adalah satu-satunya anggota fakultas wanita.

Dia kembali ke Vassar College, pada tahun 1903, menandai titik penting dalam kariernya. Pada tahun ini ia diakui sebagai salah satu orang paling penting dalam ilmu pengetahuan. Dia juga ditunjuk sebagai editor bekerja sama dari American Journal of Psychology. Dia memegang gelar itu sampai dia meninggal. Pada tahun 1908. Dia tetap di Vassar selama sisa hidupnya. Dia pensiun sebagai Profesor Emeritus Psikologi pada bulan Juni 1937. Selama tahun-tahun di Vassar dia menjadi seorang profesor dikagumi. Ketika ia mencapai titik tertinggi keberhasilannya sebagai seorang pendidik, ia menerima $16.000 dari murid-muridnya setelah menyelesaikan dua puluh lima tahun layanan untuk Vassar. mereka ingin Floy Washburn menghabiskan dana itu untuk dinikmati sendiri. Namun, ia menghiraukan dan mendirikan dana beasiswa bagi mahasiswa psikologi.

Memang, Washburn adalah seorang guru terkenal.  Tapi dia juga terkenal karena kontribusinya dalam teori pembangunan, pekerjaan eksperimental, perilaku hewan, dan layanan profesional. Dia menerbitkan lebih dari 200 artikel dan ulasan ilmiah. Selain itu, dia menerjemahkan Sistem Etika Wundt pada tahun 1897, dan menulis dua buku: The Animal Mind pada tahun 1908, serta  movement and Mental Imagery pada tahun 1916. Antara tahun 1905 dan 1938, ia menerbitkan enam puluh delapan studi dari Vassar Psikologis laboratorium dengan bantuan 117 siswa.

Dia bekerja sebagai editor Psychological Bulletin dari 1909 sampai 1915. Dia juga menjadi Editor Associate Journal of Animal Behavior tahun 1911 melalui 1917. Menjadi Penasehat Editor dari Psychological Review pada tahun 1916 to1930. Dari Pada tahun 1921, dia menjadi  presiden dari American Psychological Association. Pada  tahun yang sama, ia dihormati dengan diberikannya hadiah sebesar $ 500 oleh Edison phonograph , sebuah Perusahaan penelitian pada efek musik. Penelitian ini tentang "Pengaruh Emosional Instrumental Music”  di Vassar.Margaret Floy Washburn meninggal dunia karena sakit yang dimulai pada tanggal 17 Maret 1937. ia menderita pendarahan otak. Dia meninggal pada tanggal 29 Oktober 1939 di rumahnya di Poughkeepsie, New York, pada usia enam puluh sembilan.

Dari kisa perjalanannya yang panjang dan luarbiasa, saya menanggap Margaret Floy Washburn adalah seorang pahlawan. Ia turut menyumbang sumbangsi tidak hanya di dunia psikologi namun juga mengenai masalah gender.
Sejarah merupakan sebuah refleksi, renungan, dan semangat. Merupakan kumpulan  Kisah-kisah sedih, bahagia, perjuangan, menjadi sebuah drama indah. Sejarah syarat akan energy bagi yang mengikutinya dilevel seolah ia ada dimasa itu. Menjadi sebuah kebanggaan, luka, dan perubahan. Inilah sejarah dimana Pahlawan ku menjadi aktor yang sempurna didalamnya.


SELAMAT HARI PAHLAWAN, 10 NOVEMBER 2014

 
biz.