Rabu, 24 September 2014

Kampung Cempluk Festival



Kampung Cempluk Festival


Sebenarnya sudah berlangsung tiga hari yang lalu, namun kesempatan menyaksikan semuanya baru kemarin, tanggal 23 September 2014, hari selasa dan hari ini, rabu. Adalah "KAMPUNG CEMPLUK FESTIFAL" (KCF) bertempat di dusun Sumberdjo Kalisongo Dau, kab.Malang. Sebuah festival yang sepenuhnya mengangkat tema seni dan budaya, sebuah pengalaman baru yang luarbiasa. Festival ini di selenggarakan selama seminggu, dimulai sekitar pukul 7 malam hingga 11 malam. Aku memang belum pernah sebelumnya menyaksikan acara seperti ini. Sangat salut dengan antusiasme masyarakat yang terlihat dari partisipasi mereka seperti jual jajanan, mainan tradisional, pernak-pernik, pakaian, wahana hiburan, dan setidaknya mereka yang tidak membuat aktifitas berjualan, mematikan lampu teras yang menambah suasana festival menjadi lebih menyenangkan.

Mataku banyak dimajakan oleh wajah dan suara warga asli yang begitu gembira. Ada tiga panggung utama yang dibuat, dan masing-masing mempunyai jadwal dan susunan acara yang rapi. Ada penampilan musik, teater, puisi, tarian, dan yang jelasnya mereka menampilkan sesuatu yang unik dari masing-masing bidang mereka.

Tidak hanya warga asli, dan perantau seperti saya yang turut andil meramaikan festival yang rutin diadakan setahun sekali ini, ada juga warga manca negara seperti Gilles Saissi, seorang musisi kontemporer berasal dari Francis, ada pula Paulo Rossi seorang pemain saxophone dan juga mampu memainkan alat musik dayak berupa Sape. tak kalah band yang berpersonilkan musisi-musisi senior yang datang dari berbagai daerah di Jawa, adalah Blue Grass. Mereka banyak memainkan lagu dengan aliran country.

Aku banyak menemukan teman baru disini. bagaimana tidak, disini banyak dihadiri juga oleh kelompok-kelompok dan komunitas seperti komunitas GuitarFinger Style, band-band, komunitas tater, sastrawan, mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kampus di Malang raya, dan masih banyak lagi orang-orang hebat yang tidak mungkin kusebutkan satu-satu yang kutemui disana. Mereka tampil disana tanpa bayaran. Hanya atas nama silaturahmi, menghibur, beraksi, dan melestarikan budaya yang mereka pegang. Walaupun demikian, permainan mereka sangat berkualitas, hebat,  keren, dan unik.

Aku bisa membayangkan jika festival seperti ini bisa dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ini adalah salah satu gebrakan yang luarbiasa, Dengan festival seperti ini, selain sebagai hiburan masyarakat, juga sebagai wadah bagi masyarakat, terutama kaum muda untuk melampiaskan hasratnya dalam berseni. Pelestarian budaya juga sangat mudah dilakukan dengan acara seperti ini baik itu makanan tradisional, pakaian, mainan, dan apapun itu.

Sebuah semangat baru, pengalaman baru, ilmu baru, dan teman baru bisa bermain di Kampung Cempluk tahun ke lima ini. Salut dengan Malang dan Kampung Cempluk

Kalian HEBAT





 
biz.