Selasa, 01 Desember 2015

SELIMUT HANGAT


Aku merasakan sebuah hubungan intim dengan ilmu pengetahuan. Aku bisa diajak bermain di sebuah air terjun sejuk dengan penuh kebahagiaan ketika bersama buku. Ia mampu hadir menjadi sosok yang melebihi orang-orang disekitarku. Melebihi perempuan yang kucintai. Dia begitu dekat, seperti keakraban terindah bersama keluarga kecil ku. Bapak, ibu, saudara, dan dia.

Ada apa aku ini? Mengapa perabaanku dalam seretan langkah tidak menunjukkan omayoritas orang disekitarku merasakan hal yang sama. Ketika kubaca sejarah, kelahiran teori, perjalanan ilmu, atau kisah perjuangan pelakunya, seperti ada yang memelukku begitu hangat dalam kehidupan. Aku merasa penuh gairah eksistensi hidup dibumi.

Pada titik-titik tertentu, ketika terjebak pada jalanan ini, akan kurebahkan diriku dibawah pohon rindang besar, lalu kubentangkan selimut terhangatku berupa goresan pikiran, mahakarya sejarah kemanusiaan. Aku tidak sesepi itu

Setelah yakin, Aku gemetar.
Pak saya sangat takut
Bahkan hanya untuk sekedar mengetuk pintu sains
Ilmu pengetahuan seperti anak Tuhan


 
biz.