Suatu malam aku diserang segerombolan fikiran pada jam sempit sebuah refleksi. Baru kusadari mereka adalah "Aku yang dulu" telah berhasil menemukan kunci penjara yang baru pula kusadari menjadi beban selama ini. Ia merasuki diriku, menggerogoti rasaku, merampas malam ku. Kemudian imajiner imajiner muncul menasehati diriku, mencoba menuntun diriku.