Minggu, 29 November 2015

Anwar – RASA


Tak di sengaja diri ini kembali dipertemukan pada gesekan dalam perjalanan. Rasa benar-benar dipermainkan malam ini. Saya mampu jatuh cinta, mampu benci, mampu resah, mampu jengkel, mampu sedih, mampu ceria dalam sekejap pada gerakan sekitar. “Omah Komunitas – Inspirasi” mengadakan apa yang mereka sebut ‘Soft-Launching’ cafe ataupun wadah sebagai ruang baru mendeklarasikan rasa. Sepertinya

Adalah prosa, teater, monolog, puisi, musik, dan tarikan nafas dari raut wajah yang tercipta pada setiap sosok yang hadir mampu menjatuhkan ku dalam permainan seni. Sementara setiap beban ini masih terus saja membusuk didalam, biarkan hidup tetap hidup.

Pertemuanku kali ini menjadi hal baru dengan Mas Anwar. Ia sosok pelaku seni hidup. Aku tidak paham bagaimana semua berjalan. Manusia benar-benar diambang kesempurnaan makhluk. “Memang benar adanya manusia dengan Kecerdasan Rasa” katanya. Pelaku seni akan terus berjumpa pada asah kepekaan rasa setiap saat. Mereka akan cenderung menjadi perasa yang baik dan cepat. Secepat apapun dalam rasa.

Walaupun rasa itu akan menjadi konsepsi manusia keseluruhan. Namun, melihat hal-hal menjadi begitu dalam dan mempengaruhi diri akan menjadi kunci dalam gerbang sempit. Keos yang bertabrakan pada apapun atau hanya sekedar bergesekan tetap akan menimbulkan bekas lalu berubah menjadi hubungan dan komunikasi intra diri. Imaji apapun yang kita susun, tak akan pernah mampu lepas dari dirinya dalam membaca seluruhnya. Tidak akan ada pengadilan rasa pada titik ini, namun hanya ada pilihan tetap hidup atau mati.  


Sampai berjumpa lagi, Makasih

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 komentar:

 
biz.