Sabtu, 20 Desember 2014

SENJATA LAKI-LAKI PLAYBOY


“santaiii….. cewe itu banyak didunia ini, laki-laki tinggal milih dari pilihan yang tersedia untuk kita”



Kalimat itu banyak dan sering kali kita dengar sebagai senjata ampuh cowo untuk bisa lebih santai menikmati hidup ketika sedang galau, bahkan ada menyalah gunakannya dengan mempacari perempuan lebih dari satu. Ada yang menganggap jumlah perempuan dan laki-laki itu 2:1, 3:1, 4:1, 7:1, bahkan 9:1 pokoknya yang jelas “cewe itu lebih banyak dibanding cowo”
.
Eiiittssss…… tunggu dulu buat para laki-laki jangan terlalu senang. Sebenarnya bukan itu pembahasan inti, namun dari situ kita bisa banyak mencari tahu lebih jauh mengenai keadaan dunia, tempat kita hidup sekarang.

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa). Dan sekarang mencapai 7 Miliar dan berjalan menuju angka 8 Miliar





Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.

Walaupun profesor statistik dan sosiologi University of Washington Adrian Raftery pernah berkata “Pencatatan sensus selama 20 tahun terakhir ini mencatatkan sekitar 7 miliar akan meningkat menjadi 9 miliar, tidak akan lebih dari itu,”. Namun Peneliti merilis hasil penelitiannya pada Kamis (18/9/2014) yang menyatakan bahwa pada akhir abad 21, tahun 2100, populasi dunia akan mencapai angka yang cukup besar, yakni 11 miliar manusia. Sebelumnya diperkirakan bahwa peningkatan populasi tidak akan mencapai angka 10 miliar.

Kalo kita memisahkan jumlah berdasarkan gender, berdasar tabel genetikanya


Dari sini bisa diprediksi kan berapa probabilitas melahirkan anak cewek atau cowok? Ya xx ada 2, xy juga ada 2. Berarti perbandingannya xx : xy = 1 : 1. Jadi ya perbandingan antara cewek dan cowok di dunia juga tidak jauh-jauh dari segitu. Angka lebih tepatnya adalah cowok sekitar 3,6 miliar dan cewek sekitar 3,5 miliar.

Kalo kita fokus di Indoneia saja, Jumlah Penduduk negeri ini sekarang mencapai 237.641.326 jiwa. Dengan jumlah laki-laki sekitar 119.630.913 jiwa sedangkan perempuannya  118.010.413 jiwa.

Angka ini memang tidak jauh dari kestabilan 1:1, walaupun pada akhirnya sekarang ini laki-laki lebih banyak. Pembahasan ini juga sudah terbukti di dalam Al-Quran :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]

Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan. [Az-Zaariyaat : 49]

Maha Suci Zat yang telah menciptakan berpasang-pasangan semuanya dari apa yang ditumbuhkan bumi dan dari diri-diri mereka sendiri dan dari apa yang tidak mereka ketahui. [Yaasiin : 36 ]


Semoga kaum lelaki mulai sadar akan posisinya yang ternyata lebih banyak dibanding perempuan. Juga, bukan berarti Perempuan seenaknya memilih. Biarkan keseimbangan dikehidupan ini berlangsung secara-berpasang-pasangan.

Kamis, 27 November 2014

REVOLUSI MENGEKANG



Kali ini kita akan bercerita dan berbagi mengenai sebuah hasil interpretasi melihat kehidupan di zaman kita. Saat ini, zaman kita mengalami sebuah revolusi yang cukup mengekang manusia untuk berbuat lebih lagi. Entah ini karena ada percikan dari paham-paham yang sudah kita cicipi bersama baik itu komunisme, liberalisme, feminisme, atau paham lainnya, bahkan ada alasan lain yang tidak terjangkau karena melibatkan alasan yang lebih kompleks.



Berangkat dari pengertian, apa sebenarnya revolusi itu? Jadi, Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang baru.


Pada abad 18 dan sebelumnya, sebuah argumen-argumen bisa menjadi sebuah harta benda yang sangat bernilai mahal. Otak-otak cerdas, wawasan, kritikan, pendapat, opini yang terlontar begitu diagung-angungkan pemiliknya. Banyak penghargaan yang tercipta dari sana. Namun memasuki era abad 19 hingga milenium ke-3 sekarang ini,  Sebuah Karya bisa melebihi kecerdasan retorika. Terlalu banyaknya orang cerdas membuat generasi berikutnya sedikit jenuh. Kita bisa amati dilingkungan sekitar, ketika karya-karya bisa membungkam suara mulut. Orang-orang cerdas mulai dikalahkan oleh orang-orang yang mempunyai karya. Walaupun sebuah karya biasanya dimulai dengan retorika, Bukan berarti yang berkarya tidak cerdas, tetapi ketika kecerdasan tersebut di berhasil di jalankan hingga menghasilkan sebuah karya, itu akan lebih luar biasa. Karya menunjukkan kedudukannya beberapa langkah lebih maju. Kerjakanlah sebuah karya apapun itu selama menurut kalian itu positif. Apapun jurusan kalian saat kuliah atau minat-minat anda disuatu bidang, berkarya lah disana. Bagaimana sebuah teori pun adalah sebuah karya jika di dibantu oleh karya tulis. “sebagai orang tua zaman ini yang menjadi pendidik utama bagi anak, jangan tanyakan mau jadi apa nantinya anak anda? Tetapi mau melakukan dan berbuat apa nantinya” kata, Anies Baswedan. Revolusi saat ini adalah revolusi berkarya.


Daniel H. Pink dalam bukunya “A Whole new Mind”, mengatakan Why right brainers, will rule the future. Siapa yang berotak kanan, akan mengendalikan dunia. Maksud Daniel disini, bukan manusia tanpa otak kiri, melainkan saat ini kita sedang berada pada transisi dimana hal-hal yang dikatakan pekerjaan oleh otak kanan mulai disamaratakan dengan kiri. Sebelumnya untuk lebih memahami saya sarankan untuk membaca tulisan sebelumnya mengenai “OTAK KANAN DAN KIRI” agar lebih paham ke pembahasan selanjutnya. Walaupun sebenarnya otak kanan dan kiri bekerja secara tandem tanpa memisahkan dan memberatkan sebuah tugas pada satu sisi saja. Namun tidak ada bahasa lain yang mungkin bisa membantu menjelaskan hal ini selain otak kiri dan kanan.


Nah, saya beri contoh. Misalnya, saat anda berjalan ke sebuah supermarket untuk membeli sebuah tempat sampah, anda akan dihadapkan pada sebuah jejeran tempat sampah yang sangat bervariasi mulai dari bentuk, warna, harga, dan bahan. Mari kita ambil dua sampel, yang pertama ada sebuah tempat sampah berbentuk kotak biasa, berwarna hitam, bahan plastik, dengan harga semisal Rp.20.000, sementara tempat sampah kedua berbahan yang sama yaitu plastik, namun bentukya lebih unik, ada gambar dan tulisan yang menyeruh, dengan warna indah. Walaupun harganya mungkin Rp.30.000, tempat sampah jenis kedua ini kemungkinan 80% akan di beli oleh pengunjung. Itu artinya pengguna otak kanan sukses memasarkan produknya. Sekarang hampir diseluruh aspek suatu karya tidak hanya mementingkan  tentang fungsi saja (otak kiri) namun keindahan (otak kanan)  yang di bumbui disana akan menghasilkan sebuah karya yang bernilai lebih.



MARI BERKARYA, DAN BUAT KARYA ITU LEBIH INDAH



Selasa, 25 November 2014

OTAK KANAN DAN OTAK KIRI



kalo kita ke toko buku sering kita menemukan banyak buku tentang otak dengan berbagai macam judul. Ada cara berbisnis dengan otak kanan lah, mengoptimalkan otak kanan, keseimbangan otak, aktivasi otak kanan, aktivasi otak tengah ataupun judul-judul lainnya mengenai pembagian otak ini.


Istilah keren dari otak adalah hemisfer, Artinya ada hemisfer kanan dan kiri. Sampai hari ini pun saya masih terkagum-kagum sama materi biologis ini yang beratnya hanya sekitar 3pons untuk orang dewasa rata-rata, berwarna merah muda ke abu-abuan. Secara kondisi fisik bisa kita dikatakan tidak menarik sama sekali. Tetapi mengandung milliaran neuron yang mengontrol seluruh fikiran dan tindakan kita. Meskipun manusia sedang berusaha membuat sebuah komputer yang berusaha meniru kinerja otak dari manusia, itu bisa dikatakan mustahil, bahkan untuk mendekatinya pun itu bisa dikatakan tidak mungkin.


Ada film recomended banget nih yang membahas tentang otak, judulnya “LUCY”. Jadi gambaran besar di film ini adalah menceritakan bahwa  saat ini manusia hanya menggunakan kemampuan otaknya hanya 4%-10%. Akibat sebuah obat-obatan terlarang yang tidak sengaja ia konsumsi akhirnya memancing kemampuan otaknya bertambah. Di film ini lucy yang diperankan oleh Scarlett Johansson mengambarkan apa saja yang bisa dilakukan ketika kemampuan otak bisa di gunakan hingga 100%. Namun pada akhir ceritanya, karena overdosis, lucy mati dan amanat terakhir bahwa sepertinya tidak mungkin manusia bisa mencapai kemampuan ini karena hanya Tuhan yang bisa melakukan apa yang bisa dilakukan di 100% kapasitas otak manusia. Dalam buku “Educational Psychology”oleh Jhon W.Santrock juga  mengatakan bahwa Sinapsis ialah celah kecil antara neuron tempat hubungan antara neuron dibangun dibuat dua kali lebih banyak dibanding jumlah yang kelak akan digunakan.



Memang dibagian kanan dan kiri dari hemisfer ini mempunyai kekuatan tersendiri mengenai fungsi seperti otak kanan yang selalu difungsikan untuk pemahaman hubungan spasial, pola gambar, music, ekspresi wajah, memproses secara global dengan sudut pandang menyeluruh, berbeda dengan si hemisfer kiri dengan logika, kritis, dll. Dalam kasus real di film “Gifted Hands” yang menceritakan dokter bedah hebat bernama Dr.Benjamin Carson yang diperankan oleh   Matt Damon. Dalam kisahnya, ada seorang anak yang mengidap penyakit kejang-kejang yang mengharuskan otak kirinya di angkat. Itu artinya dia akan kesulitan mengenali orang, menulis, dan berbicara. Namun pada kenyataannya sehari setelah operasi dia mampu mengenali orang tuanya dan berbicara. Apa yang selama ini yang kita anggap pekerjaan salah satu bagian otak akhirnya mampu dilakukan dibelahan otak lain dengan latihan. Semua bagian akan memainkan peran secara tandem dikedua hemisfernya. Sebuah kesalahan berfikir bahwa jenis informasi tertentu diproses hanya di hemisfer kanan misalnya. Mereka akan saling bergantung satu sama lain menginterpretasikan dunia.

Sabtu, 22 November 2014

SEBUAH REFLEKSI KEPAHLAWANAN


Kemarin baru saja kita memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2014. Teringat kata-kata Bung Soekarno “JAS MERAH”  yang merupakan singkatan dari “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”.  Tanggal 10 November memang bukan tanpa alasan, Hari itu terjadi perang besar antara tentara Indonesia beserta sukarelawan yang dipimpin oleh Bung Tomo melawan 30.000 tentara sekutu bersenjata lengkap beserta tank, pesawat dan kapal laut di Surabaya.
Tanggal itu hanyalah symbol untuk kita bisa berhenti sejenak, mengingat apa yang telah terjadi di masa lalu, menjadi sebuah refleksi, semangat, serta mempelajari kesalahan untuk bertindak lebih baik.  

Teringat pula nama Ibu Kartini yang turut berperan besar sebagai sosok wanita di Indonesia. lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya. Ia juga banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Surat-surat Kartini  berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar.

Dari kisah kartini ini, saya mengutip sebuah nama yang saya anggap sebagai salah satu pahlawan Psikologi, ia adalah Margaret Floy Washburn. Sosok yang saya baru kenal ketika membaca buku pengantar “Understanding psycholohy” oleh Feldman. Kalo saya melihat fenomena saat ini khususnya  dalam wilayah ilmu Psikologi di Indonesia. Ilmu ini diminati oleh mayoritas perempuan  entah karena sebuah alasan yang saya sendiri tidak ketahui. Padahal Pada awal tahun 1900 wanita yang ingin mempelajari psikologi masih dipandang sebelah mata, terbukti dari beberapa universitas dahulu tidak menerima mahasiswi untuk jurusan psikologi.  Namun pada akhirnya paradigma itu dipatahkan setelah Margaret Floy Washburn di tahun 1939 sebagai  wanita pertama yang berhasil meraih gelar doctor di bidang psikologi. Dan karena itu wanita mulai dipandang di dunia psikologi dan berkonstribusi banyak terbukti dari beberapa nobel berhasil di terima oleh beberapa psikolog wanita.

 
Mari kita berkenalan lebih jauh dengan beliau. Margaret Floy Washburn lahir pada 25 Juli 1871 di New York City. Dia adalah anak satu-satunya. Meskipun dia tidak memulai sekolah sampai dia berusia tujuh tahun, ia belajar membaca dan menulis sebelum itu. Dia menghadiri sekolah umum ketika dia berumur sebelas tahun, dan kemudian Keluarganya pindah ke Sungai Hudson di Kingston, di mana ia menerima pendidikan SMA-nya. Dia lulus dari sekolah tinggi pada usia lima belas pada tahun 1886. Berikutnya ia masuk ke Vassar College di mana dia berkonsentrasi dalam kimia dan bahasa Perancis. Namun, ketika dia lulus pada tahun 1891 minatnya telah berubah menjadi filsafat dan ilmu pengetahuan dan mengkrucut setelah mengenal ilmu baru yaitu psikologi ,dari situ  ia bertekad untuk belajar dengan Cattell di laboratorium psikologi Columbia University yang baru didirikan. Meskipun ia sepenuhnya diterima dan didorong oleh Cattell bahkan, Cattell memperlakukannya sebagai mahasiswa biasa, hal yang ia inginkan agar dirinya diperlakukan sama dengan laki-laki, namun Columbia tidak akan mengakui seorang mahasiswa pascasarjana wanita. Tetapi, setelah tiga bulan usaha ia mendapat dispensasi khusus dari wali diizinkan untuk mendaftar di kelas Cattell sebagai "pendengar."

Pada akhir satu tahun Cattell menyarankan dia untuk mentransfer ke Sage Sekolah Tinggi Filsafat di Cornell University, di mana ia mungkin menerima tidak hanya gelar, tetapi juga beasiswa. Setahun kemudian, pada tahun 1894, ia memperoleh gelar Ph.D. Menurut Washburn, Cornell University adalah tempat yang penuh inspirasi untuk belajar  karena banyak dosen yang begitu muda. Pada tahun 1894, ia dianugerahi gelar Ph.D. oleh Cornell University. Dia adalah wanita pertama yang menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Setelah memperoleh gelar doktor, dia pergi ke Universitas Wells menjadi  Profesor Psikologi, Filsafat, dan Etika. Dia tinggal di sana selama sekitar enam tahun. Pada tahun keenam di Wells ia menjadi gelisah, dan merasa bahwa mungkin jika satu tahun belajar  di laboratorium Harvard akan membuat perubahan yang merangsang untuknya. Saat diberi cuti di musim semi  tahun 1900, telegram dari Presiden Schurman membuatnya berubah fikiran saat Dia diminta untuk datang ke Cornell dengan kesempatan untuk bekerja jadi psikolog dengan gaji sebesar seribu lima ratus dolar serta diberi rumah. Oleh karena itu, ia kembali ke Cornell selama dua tahun. Pada tahun 1902, ia menerima posisi di University of Cincinnati sebagai asisten profesor. Dia adalah satu-satunya anggota fakultas wanita.

Dia kembali ke Vassar College, pada tahun 1903, menandai titik penting dalam kariernya. Pada tahun ini ia diakui sebagai salah satu orang paling penting dalam ilmu pengetahuan. Dia juga ditunjuk sebagai editor bekerja sama dari American Journal of Psychology. Dia memegang gelar itu sampai dia meninggal. Pada tahun 1908. Dia tetap di Vassar selama sisa hidupnya. Dia pensiun sebagai Profesor Emeritus Psikologi pada bulan Juni 1937. Selama tahun-tahun di Vassar dia menjadi seorang profesor dikagumi. Ketika ia mencapai titik tertinggi keberhasilannya sebagai seorang pendidik, ia menerima $16.000 dari murid-muridnya setelah menyelesaikan dua puluh lima tahun layanan untuk Vassar. mereka ingin Floy Washburn menghabiskan dana itu untuk dinikmati sendiri. Namun, ia menghiraukan dan mendirikan dana beasiswa bagi mahasiswa psikologi.

Memang, Washburn adalah seorang guru terkenal.  Tapi dia juga terkenal karena kontribusinya dalam teori pembangunan, pekerjaan eksperimental, perilaku hewan, dan layanan profesional. Dia menerbitkan lebih dari 200 artikel dan ulasan ilmiah. Selain itu, dia menerjemahkan Sistem Etika Wundt pada tahun 1897, dan menulis dua buku: The Animal Mind pada tahun 1908, serta  movement and Mental Imagery pada tahun 1916. Antara tahun 1905 dan 1938, ia menerbitkan enam puluh delapan studi dari Vassar Psikologis laboratorium dengan bantuan 117 siswa.

Dia bekerja sebagai editor Psychological Bulletin dari 1909 sampai 1915. Dia juga menjadi Editor Associate Journal of Animal Behavior tahun 1911 melalui 1917. Menjadi Penasehat Editor dari Psychological Review pada tahun 1916 to1930. Dari Pada tahun 1921, dia menjadi  presiden dari American Psychological Association. Pada  tahun yang sama, ia dihormati dengan diberikannya hadiah sebesar $ 500 oleh Edison phonograph , sebuah Perusahaan penelitian pada efek musik. Penelitian ini tentang "Pengaruh Emosional Instrumental Music”  di Vassar.Margaret Floy Washburn meninggal dunia karena sakit yang dimulai pada tanggal 17 Maret 1937. ia menderita pendarahan otak. Dia meninggal pada tanggal 29 Oktober 1939 di rumahnya di Poughkeepsie, New York, pada usia enam puluh sembilan.

Dari kisa perjalanannya yang panjang dan luarbiasa, saya menanggap Margaret Floy Washburn adalah seorang pahlawan. Ia turut menyumbang sumbangsi tidak hanya di dunia psikologi namun juga mengenai masalah gender.
Sejarah merupakan sebuah refleksi, renungan, dan semangat. Merupakan kumpulan  Kisah-kisah sedih, bahagia, perjuangan, menjadi sebuah drama indah. Sejarah syarat akan energy bagi yang mengikutinya dilevel seolah ia ada dimasa itu. Menjadi sebuah kebanggaan, luka, dan perubahan. Inilah sejarah dimana Pahlawan ku menjadi aktor yang sempurna didalamnya.


SELAMAT HARI PAHLAWAN, 10 NOVEMBER 2014

Rabu, 05 November 2014

PASAR BEBAS AFTA (Asean Free Trade Area) 2015


Sejak dua tahun terakhir ingar-bingar pemberitaan tentang AFTA meluas pesat. Kecemasan mulai menggerogoti fikiran kaum intelektual. AFTA (Asean Free Trade Area) adalah salah  satu  kesepakatan oleh negara-negara di asia tenggara yang telah dilakukan di Singapura pada tahun 1992. Dalam pertemuan ASEAN Summit ke-4 yang di awali oleh enam negara yaitu Brunei,  Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam, kemudian disusul Laos dan Myanmar pada tahun 1997, serta Kamboja di tahun 1999. Pelaksanaan perjanjian AFTA ini berupa dibentuknya Asean Economic Comunity (AEC), yang diintegrasikan pada tahun 2015. AEC ini akan mengubah ASEAN menjadi daerah dengan pergerakan bebas pada barang, pelayanan, investasi, tenaga kerja yang terampil,dan aliran modal yang lebih bebas juga.

Beberapa tujuan AFTA yakni menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global, kemudian menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI), serta meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade). Untuk menyederhanakan AFTA, kita bisa membayangkan ketika barang-barang  akan bebas berputar di negara-negara Asia tenggara tanpa adanya pajak. Pelajar akan bebas berpendidikan dinegara Asiatenggara dan seluruh manyarakat punya hak untuk tinggal dan bekerja dimanapun dikawasan AFTA tanpa visa.

Namun ada tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia dalam menyambut AFTA, yaitu yang pertama bagaimana produsen Indonesia dituntut untuk terus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara profesional guna dapat memenangkan kompetisi produk, disamping itu pemberdayaan SDM di Indonesia masih jauh tertinggal, dilihat dari catatan BPS pada Agustus 2013, bahwa pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,25%. Dari sumber yang sama kita dapati masih ada lebih dari 360 ribu sarjana yang menganggur. Angka yang sangat memprihatinkan, dan berdasarkan indeks kompetensi yang dikeluarkan oleh World Economic Forum pada tahun 2013, bahwa Indonesia menempati urutan ke-50 atau lebih rendah dari Singapura (ke-2), Malaysia (ke-20), dan Thailand (ke-30). Rendahnya kompetensi sumber daya Indonesia diperoleh dari faktor-faktor yang saling berkaitan seperti: tenaga kerja/ahli profesi yang tidak memiliki kualifikasi mumpuni; minimnya pelaksanaan sertifikasi kompetensi; belum sesuainya kurikulum di sekolah menengah dengan keahlian profesi; serta sumber daya manusia di Indonesia yang sangat berlimpah namun belum dapat dioptimalkan oleh pemerintah. Apalagi melihat tamatan SMA, SMP dan SD, tentunya akan mempunyai kesulitan yang lebih dalam persaingan mencari kerja. Dengan adanya diterapkannya AFTA bisa jadi akan ada ledakan pengangguran terdidik yang semakin nyata. Tenaga kerja dari luar negeri akan menjadi tenaga-tenaga ahli, sementara kita hanya akan mengirim mayoritas tenaga kerja kasar seperti pembantu rumah tangga, sopir, dan pekerja pabrik. Apalagi Indonesia adalah target pasar nomor empat didunia, tidak heran ketika Ashwin Pulunga berpendapat, bahwa “sadarkah kita semua bahwa AFTA dan WTO  merupakan grand strategi tinggi para kapitalis dunia untuk menghilangkan kedaulatan sebuah negara?” selain Indonesia sendiri, negara seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar sebenarnya juga jika dilihat dari data-data dan hasil survei belum siap akan AFTA.

 Terlepeas dari itu, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat Indonesia dengan adanya AFTA, seperti peningkatan dalam memanfaatkan Pariwisata sebagai sumber devisa selain dari sumber daya alam, kerjsama menjalankan bisnis  dengan  pelaku bisnis di negara-negara Asean, peluang pasar yang besar dan luas bagi produk Indonesia.

Saya rasa ini adalah salah satu informasi yang wajib diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutam mahasiswa untuk mempersiapkan diri. Saya paham betul bahwa Indonesia belum siap dengan ini, namun kesepakatan akan tetap terlaksana di tahun depan, 2015 sekitar bulan Desember. Kita punya seribu alasan untuk mengatakan Indonesia tidak siap dengan AFTA, namun mari kita memulai dengan planning diri sendiri untuk menghadapi AFTA, misalnya bercita-cita dan berjuang untuk bisa berpendidikan tinggi di dalam maupun diluar negeri, meghasilkan/menciptakan  produk-produk baru yang bisa bersaing, atau mempersiapkan planning lain yang meningkatkan kualitas diri.

Menyalahkan Indonesia hanyalah gerakan jalan ditempat. Indonesia hanyalah nama, benda mati yang digerakkan oleh manusia-manusia yang bernaung didalamnya. Gerakan persiapan yang bisa ditiru yaitu, seperti negara Brunei Darussalam yang menambahkan kurikulum bahasa Indonesia di SMA untuk meghadapi AFTA. Bahasa Inggris adalah harga mati untuk ini semua.

Kita bisa merasakan gerakan semangat menghadapi AFTA yang ditunjukkan lewat seminar dan talkshow beberapa Universitas di Indonesia khususnya Fakultas Psikologi. Seperti di UAD oleh Drs.choirul Anam, M.Si dengan topik “Persaingan Menghadapi AFTA/ASEAN Community 2015”. Ada lagi  di kota Manado yang menjadi tuan rumah event bertaraf nasional dengan gelaran temu ilmiah dan kongres Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) yang mengundang beberapa utusan negara di ASEAN, dengan topik “Pembahasan Integritas, Keberbedaan & Kesejahteraan Psikologi: Psikologi Menjawab Tantangan Nasional, Regional, dan Internasional”. Di antara beberapa tokoh yang akan hadir adalah DR. Goh Chee Leong (President ASEAN Regional Union of Psychological Society), DR. Bambang Widjojanto (Komisi Pemberantasan Korupsi), Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si (pakar Psikologi Politik Indonesia), serta Seto Mulyadi (psikolog anak dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak). Kemudian gerakan PSYWEEK oleh BEM Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dengan topik “Mempersiapkan mahasiswa, umumnya generasi muda, khususnya mahasiswa psikologi, dalam menyambut pelaksanaan dari perjanjian Asean Free Trade Area (AFTA)”.

Minggu, 02 November 2014

SIAPA BILANG PEROKOK PASIF PUNYA EFEK LEBIH BURUK?


SIAPA BILANG PEROKOK PASIF PUNYA EFEK  LEBIH BURUK?

Saya rasa teman-teman sudah tau yang mana perokok aktif dan yang mana perokok pasif. Dari tulisan ini saya hanya ingin meninjau ulang sebuah informasi yang sudah beredar di kalangan kita dan di imani sampai sekarang bahwa “efek buruk perokok pasif lebih besar 3kali dari perokok aktif itu sendiri”. Nah berangkat dari sini saya terus bertanya , kok bisa? Walaupun perdebatan ini sudah lama mendiami kepalaku, namun baru saat ini saya mau membagi hasil perdebatannya. Hehehe....


Jadi ini semua berasal dari riset di Amerika yang berkesimpulan bahwa terdapat dua jenis perokok, yaitu perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara langsung, dan perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi mengirup asap rokok yang diembus perokok aktif, dan efek buruk yang didapat oleh perokok pasif 3kali lebih banyak dibanding perokok aktif. Dari riset ini pula mereka mulai membenahi sistem untuk tidak merokok disembarang tempat apalagi didalam ruangan. Setiap gedung sudah dibangun “smoking area”. Akhirnya hampir disemua negara megaplikasikannya. Walaupun di Indonesia sistem ini masih sulit diberlakukan, mengingat karakter, budaya masyarakat masih sulit untuk ini. Belum lagi ketergantungan  indonesia akan tembakau masih besar dilihat dari sumbangan tembakau untuk cukai, sponsor-sponsor yang aktif dalam event baik musik, olahraga , dll masih di pegang oleh brand tembakau.

setelah membaca beberapa artikel mengenai dampak perokok pasif, secara garis besar mengatakan hal yang sama.  kita ketahui bahwa rokok mengandung 4000 zat kimia beracun yang berbahaya bagi tubuh. Yang pertama racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tidak dihisap, sebab asap tersebut merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.  KemudianYang kedua Perokok aktif dikatakan lebih baik karena menghirup rokok dengan filter, sedangkan perokok pasif menghirup rokok tanpa filter. Apalagi asap yang dikeluarkan dari mulut perokok aktif mengandung racun lebih banyak yang berdampak kepada perokok pasif disekitrnya.

Nah kritiknya adalah perokok aktif akan tetap menjadi subjek yang mendapatkan efek buruk lebih besar dibanding degan perokok pasif karena  yang pertama logikanya adalah  baik perokok aktif  maupun pasif akan tetap berada pada ruangan dengan posisi yang sama. Ketakutan akan racun yang berada di ujung rokok hasil pembakaran tidak sempurna akan di hirup oleh tidak hanya perokok pasif, tetapi juga perokok aktif. Asap yang dikeluarkan dari dalam mulut perokok aktif secara tidak langsung juga akan dihirup lagi oleh perokok aktif itu sendiri. Selanjutnya masalah perokok aktif mempunyai filter sedangkan perokok pasif menghirup tanpa filter. Terus bagaimana dengan rokok kretetek? Rokok cerutu? dan jenis lain yang tidak memakai filter? Lagian yang menghirup adalah hidung. Padahal kedua hidung perokok aktif dan pasif sama-sama tanpa filter.

Jadi intinya apa yang dialami perokok pasif pasti dialami oleh perokok aktif, namun tidak semua yang dialami perokok aktif di alami oleh perokok pasif. Perokok pasif yang diketahui lebih berbahaya 3kali lebih besar dibanding perokok pasif itu sebenarnya agak keliru. Lagian berapa sih perbandingan angka di rumah sakit pasien perokok aktif dan pasif ? kalau memang perokok pasif berbahaya 3kali lipat seharusnya lebih banyak pasien dari perokok pasif dong. Namun saya setuju dengan perokok pasif bayi dibawah umur 5tahun. Karena memang fungsi organnya masih sangat sensitif

Tetapi, jalan terbaiknya adalah ketika kebiasaan merokok dihilangkan, yang pada akhirnya tidak ada perokok aktif dan pasif. Terlepas dari yang mana menimbulkan Efek buruk yang lebih tinggi, itu akan tetap menjadi efek buruk. Sikap saling mengerti satu sama lain juga harus ditingkatkan, dimana perokok aktif harus melihat suasana sekitar sebelum merokok, dan perokok pasif sebaiknya menghindar secara perlahan ketika melihat perokok aktif yang tidak perduli dengan lingkungan sekitar. 
It is just my opinion :)

Sabtu, 25 Oktober 2014

BAGI KALIAN YANG LDR


BAGI KALIAN YANG LDR



Sebenarnya ini tidak hanya terkhusus bagi kalian yang LDR, karena saya rasa setiap dari kalian yang menjalani hubungan apakah itu pacaran sewilayah, atau bahkan yang menjalani hubungan kesepakatan tanpa status dengan modal saling percaya akan membutuhkan informasi ini untuk kelancaran hubungan kalian.


Mari kita focus pada kata distance. Kalau kita lebih mengamati, sebenarnya kita semua yang menjalani hubungan akan menimbulkan jarak. Ada berjarak hanya sekompleks, ada berjarak 5km misalnya dari rumah masing-masing, berjarak kota ataupun yang Long distance nya sampai pisah provinsi, pulau, dan Negara. Dan banyak masalah masalah-masalah kecil yang menjadi fatal akibat adanya jarak. apalagi jarak tidak akan bisa terhindarkan bagi yang menjalin hubungan.


Agar distance atau jarak ini tidak merangsang masalah-masalah yang membuat hubungan kita goyah, biasanya kita membutuhkan dua komitmen yaitu komunikasi lancar dan saling percaya. namun hal ini rasanya agak sedikit kurang lengkap. Kemarin-kemarin saya mencoba menganalisis dan mendalami masalah jarak ini dengan melihat hubungan-hubungan dilingkungan sekitar dan pengalaman atau lewat media. Dan akhirnya saya menemukan sebuah masalah dasar yang disebabkan jarak ini.


Kali ini saya akan menjabarkan teori saya sendiri. Cieee…sok berteori hahaha. Nah, jadi saya sebut Hukum X dan Y, dimana X mewakili rasa wanita, dan Y mewakili rasa yang laki-laki. Saya curi sedikit materi persilangan terkhusus kromosom X dan Y manusia  waktu belajar biologi di SMA.


Pernah tidak kalian merasakan dari yang berhubungan biasa aja, tiba-tiba hati kalian merasakan rindu yang luarbiasa terhadap pasangan, rasanya ingin bertemu, ingin berkomunikasi setiap saat, fikiran hanya berputar dan berimajinasi tentang wajahnya, merasa bahagia, seolah dunia milik berdua dan ingin menghabiskan waktu dengannya. Namun sebaliknya, kadang dari garis biasa saja, tiba-tiba kalian merasa bosan, malas mikir pasangan, apalagi waktu dia kirim sms atau nelpon dan kalian merasa terganggu akan hal itu, lagi pengen main sama teman, lagi malas keluar sama pasangan, dan hal-hal lain yang terasa alamiah tanpa ada alasan seperti pihak ketiga ataupun masalah lainnya. Tenang kalo kalian pernah merasakan hal ini kalian manusia, yang sudah merasakan dinamika berhubungan antar lawan jenis. Dan itu menyenangkan
X dan Y ini adalah perwakilan setiap rasa kalian terhadap objek. rasa ini saya bagi menjadi 3bagian yaitu bahagia, netral, atau bosan. Rasa ini bisa mewakili rasa terhadap orang tua, teman, sahabat, hewan, benda, dan pastinya pacar.


Permasalahan biasanya timbul ketika X dan Y tidak saling di posisi netral ataupun bahagia. Kadang X (laki-laki) sedang merasa bosan, sedangkan Y (perempuan) merasakan cinta yang menggebu-gebu ataupun sebaliknya. Cobalah dari sekarang pahami diri sendiri kalian berada diposisi mana? Dan rasakan pasangan anda berada diposisi mana. Ketika kalian yang merasakan rasa X atau Y bosan, cobalah menghargai pasangan kalian yang bisa saja rasanya saat itu bahagia menggebu-gebu, dengan tetap memberi respon yang baik sesuai rasa pasangan. Kalian yang merasakan X atau Y yang bahagia cobalah menghargai rasa pasangan anda yang mungkin saja berada diposisi rasa bosan, dengan menekan komunikasi yang berlebihan, atau ajakan yang terus-menerus. Dari sinilah kata-kata “kamu kayaknya sudah berubah” dimulai. Kalian akan beruntung ketika X dan Y dalam waktu yang sama mendapat posisi rasa bahagia. Karena ini jarang terjadi dan terjadinya biasa hanya di awal pacaran atau step ketika kalian nyambung kembali.


Rasa netral menyebabkan kalian merasakan hubungan kalian terjadi biasa saja, tidak ada something special dari hubungan kalian, dan itu normal-normal saja. Rasa X dan Y bisa dirangsang menjadi bahagia dengan beberapa cara, yang pertama dengan bertemu langsung. Walaupun rasa bosan mungkin sedikit sulit diajak bertemu namun ketika pasangan X dan Y bertemu maka akan saling melemparkan energi yang membuat X ataupun Y menjadi rasa bahagia. Yang kedua adanya momentum, misalnya tanggal-tanggal sakral seperti hari anniversary kalian, atau momen ulang tahun, dan momen-momen lainnya yang datangnya jarang pada masa berhubungan, dan yang terakhir adalah sesuatu yang baru. X dan Y akan mudah terangsang bahagia dengan stimulus-stimulus yang baru dia rasakan, seperti ajakan ke tempat baru yang romantic, perilaku-perilaku pasangan yang baru dengan mengirimkan lagu rekaman, mengirim foto editan, memberi bunga, ataupun hal yang lainnya yang baru dirasakan.


Menurut saya wanita ( X ) mempunyai rasa yang paling cepat berubah, X juga mempunya respon yang sensitive dibanding Y atau laki-laki. Yang pertama karena kromosom wanita menunjukkan dobel X / XX , sementara laki-laki campuran XY. Secara fisik Penelitian lainnya membicarakan mengenai perbedaan ukuran otak laki-laki dan perempuan. Dimana secara keseluruhan laki-laki memiliki ukuran otak lebih besar dibanding perempuan.Tetapi Corpus callosum, serat penghubung dari hemisfer kanan dan kiri lebih besar proporsionalnya oleh perempuan dibanding laki-laki. Ini juga satu alasan persoalan cinta yang biasanya mengatakan bahwa laki-laki dalam berhubungan menggunakan logika lebih banyak, dan perempuan menggunakan perasaan lebih banyak hahaha. Tetapi kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan terbata-bata karena factor lain serta hipotesis lainnya masih banyak, misalnya perbedaan lingkungan dari manusia oleh cara kita menyerap informasi. Namun sampai sekarang saya masih meyakini hal ini.


Semoga informasi tadi yang walaupun terlihat ribet, namun jika kalian paham makna dibaliknya dan bisa mengaplikasikan dengan memanage rasa kalian. Maka hubungan kalian akan berjalan dengan baik. Teman-teman juga bisa menjelaskan kepada pasangan tentang konsep ini agar terjadi pengertian mendalam satu sama lain tidak hanya komunikasi dan saling percaya.


KARENA CINTA ITU ADALAH HIDAYAH DARI TUHAN YANG MISTERIUS DAN LUARBIASA. MAKA PERJUANGKAN CINTA KALIAN



Selasa, 21 Oktober 2014

AKU LEBIH SUKA BELAJAR HAL YANG SULIT DARI PADA BELAJAR HOBI..... Loh Kok Bisa????



AKU LEBIH SUKA BELAJAR MATEMATIKA (SULIT) DIBANDING BELAJAR MUSIK (HOBI)



Judul yang aneh memang, tapi kita sering menemukan kasus seperti ini. Letak permasalahan sebenarnya adalah para pengajar baik itu dosen, guru, atau tentor. Kecendrungan sekarang yang terjadi di masyarakat adalah kesukaan atau rasa minat terhadap suatu pelajaran berbanding lurus dengan sikap dan sifat para pengajarnya. Kita kadang merasa belajar fisika itu lebih asik dan nyaman dengan pengajar yang baik, seru, perhatian, murah senyum, dibandingkan dengan seni yang mayoritas sebenarnya pelajaran yang diminati namun menjadi menjenuhkan ketika pengajarnya bersikap tegang, suka marah, dan sikap lainnya yang membosankan.


Untuk menjelaskan fenomena ini, mari kita kawinkan dengan teori belajar dari Pavlov. Namanya Classical Conditioning atau biasa disebut pengondisian klasik. Untuk menjelaskan teori ini, mari simak Pavlov bekerja. Ketika Pavlov membuka kaleng penutup makanan anjing dan  memberinya makanan, si anjing akan mengeluarkan aktivitas sekeresi asam perut dan salivasi sebagai respon, dan yang anehnya ketika penutup kaleng berbunyipun si anjing sudah memperlihatkan aktivitas sekresi dan salivasi ini. Ia melihat bahwa anjing tersebut tidak hanya merespon berdasarkan kebutuhan biologis (rasa lapar), tapi juga hasil dari proses belajar(bunyi penutup kaleng makanan) sebagaimana hal ini disebut pengondisian klasik. Pengondisian Klasik adalah tipe belajar dimana stimulus netral (seperti suara kaleng makanan) dapat memunculkan respon setelah dipasangkan dengan stimulus (seperti makanan) yang biasanya mengikuti respon tersebut.


Untuk mendemonstrasikan ini, Pavlov memasang sebuah tabung kelenjar ludah ke seekor anjing agar dapat dengan tepat mengukur salivasi yang terjadi pada anjing tersebut. Ia kemudian membunyikan sebuah bel (sebagai stimulus netral) dan memberikan daging(sebagai stimulus respon selevasi) beberapa detik setelahnya. Peristiwa ini di ulangi secara terus-menerus dengan hati-hati dan persen waktu pemberian daging setelah bel hampir sama. Pada awalnya anjing tersebut akan berliur ketika daging didatangkan, tetapi lama kelamaan anjing akan berliur ketika mendengar suara bel. Dan pada kenyataannya bahkan anjing terebut masih berliur ketika hanya mendengar bel.Ini berarti anjing tersebut telah secara klasik terkondisi untuk mengeluarkan air liur setelah mendengar suara bel.


DAGING – SALIVASI

BEL – DAGING – SALIVASI

BEL - SALIVASI


Begitupun pengajar terhadap muridnya. Ketika di awal pertemuan antara pelajar dan pengajar, kita secara tidak sadar akan membangun sebuah pemahaman dari proses belajar pengondisian klasik. Ketika pengajar berwajah murung datang dan dalam prosesnya kita melakukan sebuah kesalahan yang menyebabkan ia marah, makan konsep ini akan tertanam.


SALAH – MARAH – PELAJAR TEGANG

MUKA MURUNG – SALAH – MARAH – PELAJAR TEGANG

MUKA MURUNG – TEGANG

PENGAJAR MASUK – SEMUA TEGANG

Nah ketika semua pelajar sudah merasakan hal ini, maka pelajar akan menanamkan konsep ini kealam bawah sadarnya. Dari alam bawah sadar ini akan membentuk sebuah Mental Block berupa kesulitan menangkap, tegang, cemas, dan hal-hal lain yang pastinya membuat materi yang dibawakan menjadi susah dan tidak menyenangkan.


Lain halnya ketika pengajar menanamkan dari awal sikap dan sifat ramah, baik, pengertian, juga disiplin kepada pelajar. Maka pelajar akan membangun konsep menyenangkan di alam bawah sadar yang akan membuat pelajaran mudah dimengerti, suasana terasa bahagia, dan emosional lainnya yang positif.


Apa sih yang harus kita lakukan sekarang?

Kan tidak mungkin kita memberitahukan kepada guru, tentor, atau dosen bagaimana cara mengajar yang baik dan nyaman. Kita juga bisa memperhatikan sebuah realita, bahwa di institusi manapun kita akan selalu mendapatkan pengajar yang menyenangkan, dan tidak menyenangkan, entah ini sengaja dibuat, atau memang ini adalah hukum alam hahaha. Namun karena sudah mengetahui bagaimana proses penyebab rasa emotional kita terhadap pengajar, maka bangunlah dan tanamkan konsep baru dalam diri masing-masing bahwa ini hanyalah dinammika kehidupan yang membuat hidup dan belajar menjadi lebih dramatis dan seru. Lagipula pengajar-pengajar yang tidak menyenangkan biasanya membantu rasa malas kita menjadi sebuah keharusan yang dimana jika keharusan tersebut terus dilakukan akan menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi karakter kita untuk menghadapi dunia dan masalah lainnya.


Bagaimana dengan pengajar yang mencoba insaf dari hal yang membuat pelajar tidak menyenankan ? hahaha

Tenang, Pavlov juga menjelaskan bahwa ada namanya  Kepunahan dalam pengondisian klasik .Dimana kepunahan ini terjadi karena respon yang sebelumnya telah terkondisi menurun dalam hal frekuensi bahkan menghilang. Secara keseluruhan pemusnahan terjadi ketika stimulus terkondisi ditampilkan berulangkali tanpa stimulus tidak terkondisi.

Jadi bagi para pengajar, cobalah untuk membuat sikap dan sifat baru dalam proses belajar mengajar. Ini akan membantu proses anda member materi kepada pelajar agar lebih mudah ditangkap.




Kamis, 09 Oktober 2014

SURAT PERTAMAKU DARI REKTOR

9 OKTOBER 2014



SURAT PERTAMAKU DARI REKTOR





“Aku tidak boleh diam”. Itu janjiku 3minggu yang lalu. Info beasiswa ini disampaikan langsung pada upacara pembukaan Ospek oleh Rektor Unmer, Bpk Prof.Dr.Anwar Sanusi, SE.,M.Si di sela-sela sambutannya. Double Degree ini adalah salah satu beasiswa internal di Unmer. Beasiswa ini dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya anak-anak yang terpilih akan diberi pendidikan D-3 Bahasa Inggris secara gratis dan pastinya mendapatkan emblem titel sarjana diploma.

Tiap hari info itu kupegang dan kupertanyakan kepada dosen, dekan, staf, atau senior. Namun mereka mempunyai satu suara “kalo masalah itu saya tidak tahu persis” atau “tunggu saja pengumumannya”. Rasanya kurang puas mendapat jawaban itu semua, jawaban bermakna ngambang. Akhirnya beberapa hari kemudiansetelah jam kuliah selesai, kuberanikan diri pergi kegedung rektorat untuk mencari informasi. kebetulan siang itu Kak Firman sudah selesai dengan kepentingannya dikampus dan memutuskan menemaniku mencari info itu, ia adalah sosok makhluk hebat dari fakultas hukum.

Setelah berputar-putar digedung rektorat, kami bertemu dengan Kak Mail, president BEM Unmer dan mengarahkan kami ke bu Nunu. Kebetulan waktu itu Ibu Nunu lagi bersantai diruangannya. “infonya sudah dikirim keseluruh fakultas, ini dia list anak-anak yang terpilih” Ibu Nunu menjelaskan. Ada 114 anak yang terpilih dari seluruh fakultas angkatan 2014, dua belas diantaranya adalah anak psikologi, dan namaku tidak tertera disitu. Bahasa dan mimik ku kubuat sedikit memohon untuk diberi kebijakan, namun gagal. “coba kamu langsung datang ke gedung bahasa inggris, coba aja lobby disana sama yang mengurus langsung, siapa tahu dapat izin” kata terakhir dari Ibu Nunu.

Perjalananku kulanjut sendiri. Disetiap langkahku hatiku terus berdoa semoga bisa diberi kesempatan ini. Kutemui seorang dosen wanita, entah siapa namanya, namun dari bentuk meja, ruangan dan perilakunya sepertinya ia dekan. Aku memulai bercerita tentang niatku berkunjung disana. Ia lalu menyuruhku berbicara pada dosen lain yang mengurus bagian beasiswa itu. Kemudian kutemui seorang dosen laki-laki bertubuh kurus dengan senyumnya yang sedikit memudar akibat rasa capek siang itu. Aku mengulang ceritaku lagi, namun kali ini sedikit lebih dalam dengan bahasa tubuh yang kuolah untuk membantu. Suasana lalu cair akan keakraban kami. Pertanyaan-pertanyaan diluar tujuan mulai terlontar dari komunikasi dua arah kami yang di akhirnya terdapat solusi. Aku boleh ikut katanya, namun terdaftar sebagai pemohon di jalur mandiri. Aku juga tetap harus ikut tes toefl untuk melihat kepantasanku bergabung dengan anak-anak pilihan dengan nilai rapor plus nilai UN tertinggi di Unmer yang menyaring 114 nama menjadi 50 nama dan nantinya dibagi menjadi dua kelas. “siap, makasih banyak pak” aku dengan semangat menjawab.

Hari itu usahaku berhenti disitu. Kebijakan sudah kudapat, dan itu luarbiasa. Fikir ku saat itu selain mendapat ilmu banyak di lingkaran orang-orang hebat 2014, aku juga bisa mendapat titel lain selain dari perjuanganku di Psikologi. Aku sangat mengetahui ini akan berjalan tidak mudah, mengingat jam kuliah dari pagi sampai malam akan menguras tenaga, fikiran, semangat, dan juga uang saku. Belum lagi jadwal yang padat ini akan mempengaruhi gerakan-gerakan pengembangan diri yang lain seperti ber UKM, berorganisasi, berkomunitas, dll.

Besoknya aku mengikuti tes toefl dengan sedikit kendala. Pensil pijaman yang kugunakan selalu patah, padahal tes sudah berjalan. Rautan sudah bosan membantuku sejak dari tadi. Teman disekitar juga menggelengkan kepala ketika aku bertanya dengan niat meminjam pensil lagi. Bagian paling kacau adalah saat listening. Aku harus melingkari LJK dengan mata pensil yang panjangnya hanya sekitar 1cm. Saat itu aku berterima kasih kepada Tuhan telah memberiku pengalaman akan pentingnya kuku di jari-jari kusamku. Di bagian listening itu aku hanya mengisi sekitar 5nomor hasil dari pendengaranku, selebihnya hanyalah tangan Tuhan yang memberi insting di kepalaku akibat kaset yang tidak bisa menunggu lingkaran di LJK ku ter penuhi satu persatu. Ada rasa cemas disana saat itu. Namun harapan kecil itu tetap menopang dagu ku untuk melempar kebahagiaan.

Beberapa hari terlewatkan.

KEPADA : Yth Achmad Fauzi Hasyim (Psy)

Ada susunan surat resmi dan pasalnya yang agak ribet. Menimbang, mengingat, memutuskan, tembusan, dan tanda tangan rektor yang terlewatkan dari perhatianku di dua lembar pertama.

Di  lembar ke tiga, ternyata ada namaku pada list yang berhasil lolos tes toefl dan di pastikan berhak untuk menempuh pendidikan bahasa inggris di UNMER Malang. Senyum kecut mulai terhias di wajah.


Satu yang kuingat adalah Akhirnya aku bisa mengirimkan pesan singkat pertama berbumbu rasa senang kepada bapak dan mama di rumah selain hanya meminta uang.Semoga ini awal yang baik untuk kabar-kabar baik lainnya di hari-hari berikutnya. Makasih Tuhan, makasih UNMER.

Selasa, 07 Oktober 2014

SEPUCUK SURAT, UNTUK BUNGA

                                                                                                                                                                Malang, 8 Oktober 2014


Untuk BUNGA



Adakah sirat yang kau rasakan Bunga?Bahwa prosesku belajar dan beraktivitas disini sengaja kubuat padat untuk perlahan-lahan mengikis bayanganmu. Ini memang terasa sulit dan berat. Aku merasa kasihan melihat kita yang muda terus terbelenggu oleh arus lingkaran perasaan yang terpenjara, menyebabkan kita masing-masing banyak terhambat untuk belajar dan berkarya.

Apa bedanya ketika dahulu kita saling menjaga janji, dan kau ternyata tetap berhubungan dengannya? Dengan engkau  yang  sekarang datang tiba-tiba memelukku kembali pada pusaran arus ini ketika kau sumpahkan membuangku lalu menggantinya dengan yang lain? Menyanyikan pertanyaan basa basi tentang kabar,  seolah tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita.

Media ini menambah simpul-simpul mati, mengikat rasionalku untuk tidak keluar dari rongga perasaan. Suara-suara merdu  yang kita rekam bersama, foto-foto abadi berbagai latar, juga surat kabar elektronik yang melampirkan kabar aktivitas harianmu.

Banggaku tetap terpampang manis didepan rasa semua ini,  ketika nasihat yang kusabdakan padamu kau imani untuk memberi warna nada pada jari-jari manismu sayang.

Rasa ketakutan akan konsep berpacaran dizaman ini sebenarnya telah meracuni ragaku.  Aku tidak bias menemuimu dan jalan bersama sana sini setiap saat, kadang lupa mengkramatkan tanggal tertentu,  tidak mampu membeli hadiah kecil di acara yang kita anggap sakral, mungkin harus terlihat sempurna di depan keluarga mu, ataukah tunduk pada perjanjian ketika yang satu menyatakan dan  yang satunya menerima.

Saat ini yang  harus kita tanamkan hanyalah saling menyemangati, saling belajar, saling menasehati,  saling memberi senyuman di saat jatuh, dan pastikan kita saling percaya. Semoga suatu saat nanti aku dengan yang  lain, kita bisa melukis konsep kita sendiri tanpa menerima kritik  yang  akan menjatuhkan kita kedepannya dari suara bising disekitar.

Aku mohon  pada mu Bunga… penuhilah dua syarat menderingkan handphoneku,  pertama beritahu kepada pasangan hidupmu sebagai izin kau ingin menghubungiku, dan kedua jangan biarkan ada harapan-harapan kecil dan pemicu rasa-rasa terselip di setiap komunikasi  yang  mulai kau bangun diantara kita. Ketika dua syarat dari perihal perjanjian ini terabaikan  MAKA BIARKAN AKU 
MENYELAMI DUNIA BARUKU DAN AMINKANLAH SETIAP DENYUT NAFASKU



MAAF KU TAK MENGINDAHKAN TULISANKU, BUKAN MAKSUD DARI KESEMPURNAAN FISIKMU, TAPI BENTUK KECIL DARI SOSOK KESEDERHANAANKU






(  M  I  K  I  )

 
biz.